Rabu, 27 April 2016

Persekutuan Manusia dengan Allah dan Sesama (GKS Jemaat Lambanapu oleh Pnt. Enos K. Nd. Nggongu, S.Pd)

Persekutuan Manusia dengan Allah dan Sesama
(Pnt. Enos K. Nd. Nggongu, S.Pd)


                                                                   
Bacaan 1 Yohanes 1:1-10
1:1 Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
1:2 Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.
1:3 Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
1:4 Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.
1:5 Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
1:6 Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
1:10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.



Saudara- Saudara yang terkasih, Kitab 1 Yohanes merupakan kitab/surat yang dituliskan oleh Yohanes sendiri yang adalah murid yang dikasihi Tuhan Yesus. Ia menulis surat ini bersamaan dengan ia menulis kitab Wahyu manakala ia berada di pulau Potmos di tempat pengasingan, karena dia dikejar- kejar oleh orang- orang yang membunuh seluruh pengikut Yesus pada waktu itu. Dan murid yang tersisa hanyalah tinggal dia.
Saudara- Saudara, namun dalam keadaannya inilah Tuhan menunjukkan sebuah penglihatan yang sangat luar biasa hebatnya sebagai Wahyu Allah kepadanya dan kepada seluruh orang percaya. yang sekarang kita kenal sebagai kitab yang terakhir yakni Kitab Wahyu. Kitab ini sangat mengeri kalau kita baca, sehingga banyak orang takut membacanya. Namun saudara- Saudara, Yohanes tidak bertujuan untuk menakut-nakuti orang percaya atau orang yang tidak percaya. Tetapi sebaliknya dia mau menunjukkan kepada kita agar kita selalu siap sedia dalam menghadapi hari-hari Tuhan yang semakin mendekat dalam hidup kita. Dan juga agar kita dapat menghargai hidup yang Tuhan masih berikan kepada kita, terutama menghargai pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib untuk menyelamatkan kita manusia, yang sebentar lagi kita akan peringati sebagai Jumad Agung dan Paskah.
Saudara- Saudara, Demikian pula dalam suratnya yang pertama ini, pada Ayat 1-4  Merupakan kesaksian yang diberitakan Yohanes. Ia mau menyatakan kepada kita akan apa yang telah dia lihat, dia rasakan sendiri, dia alami, dan dia saksikan. Dia mau membagi kepada kita, akan suatu sukacita yang besar supaya bukan hanya orang-orang saat itu saja yang mengalaminya atau dirinya sendiri, namun kita juga saat ini, karena sukacita keselamatan ditujukan bagi semua orang yang mau mengikuti Tuhan Yesus.
Saudara- Saudara, apa yang dikehendaki oleh Rasul Yohanes adalah agar supaya kita juga bisa berada dalam persekutuan dengannya dan dengan orang- orang percaya saat itu, serta dapat bersekutu dengan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus.
Saudara- Saudara, mengapa Rasul Yohanes mau agar kita bisa memiliki persekutuan dengannya dan dengan orang- orang percaya serta dengan Tuhan?, dan apa sebenarnya persekutuan itu?
Saudara- Saudara, kata persekutuan jika kita artikan, berasal dari kata sekutu, yang berarti, rekanan atau kawan, atau kongsi. Sedangkan bila kita melihatnya dalam bentuk kata persekutuan maka  pengertiannya adalah, persatuan atau ikatan, dan yang dimaksud dengan ikatan adalah ikatan orang-orang yang sama kepentingannya, begitu juga dengan persatuan.
Kita sering mendengar kalimat persekutuan dengan Tuhan, itu berarti persatuan atau ikatan dengan Tuhan, dan bagi setiap orang percaya ikatan dengan Tuhan merupakan ikatan orang-orang yang sama kepentinganNya, jadi kalau ada orang percaya yang tidak mau terikat dengan Tuhan itu berarti ia merasa tidak memiliki kepentingan yang sama dengan Tuhan atau ia sudah terikat dengan kepentingan lain diluar dari pada Tuhan yang sama dengan keinginannya.
Memiliki persekutuan dengan Tuhan berarti harus memiliki dasar pemikiran yang sama dengan Tuhan atau kepentingan yang sama dengan Tuhan. Bila ternyata selama ini kita hanya hidup sebagai orang percaya tetapi tidak memiliki kepentingan yang sama dengan Tuhan, itu artinya ia tidak dapat dikatakan sebagai sekutu Tuhan atau orang percaya.
Saudara- Saudara, Dalam realitas kehidupan manusia sesungguhnya ada dua kekuatan yang berbeda, atau dua sekutu yang berbeda yang sering menjadi tumpuan atau sandaran untuk setiap manusia menjalankan hidupnya. Kedua kekuatan itu adalah: 1) Kekuatan Allah yang yang maha tinggi yang telah menciptakan langit, bumi, dan segala isinya, termasuk didalamnya menciptakan manusia sebagai ciptaan yang mulia, dan 2) Kekuatan Iblis dan sekarang bekuasa atas bumi ini, namun sesungguhnya kekuatan ini hanya sedang menunggu waktu untuk masuk kedalam penghakiman dan kemudian akan dibuang lagi kedalam api neraka kekal yang telah disiapkan oleh Allah untuk iblis dan yang bersekutu dengannya.
Saudara- Saudara, Dari penjelasan dua kekuatan tersebut, kita manusia berada di tengah-tengah untuk kita memilih kekuatan mana yang kita mau pilih, atau sekutu mana yang kita mau pilih. setiap orang percaya seharusnya sudah bisa mengetahui dan menyadari bahwa kekuatan sekutu mana yang lebih berkuasa, yaitu kekuatan Allah yang berhak atas segala yang hidup. Tetapi pertanyaannya kenapa sampai saat ini ada begitu banyak orang percaya yang mau menyerahkan hidupnya pada kekuatan sekutu iblis atau mau membangun persekutuan dengan iblis . . ?.
Jawabannya sederha yaitu karena apa yang iblis tawarkan saat ini adalah sesuatu yang nyata yang bisa langsung dinikmati oleh setiap manusia, dan itulah yang membuat banyak orang percaya tergoda untuk menikmati hidup yang ditawarkan iblis. Sedangkan bila orang percaya memilih untuk bersekutu dengan Tuhan atau berada di pihak Tuhan, maka setiap orang percaya harus berjuang untuk hidup sesuai aturan Tuhan atau perintah-perintah Allah serta melakukan apa yang Tuhan kehendaki.
Saudara- Saudara, Bagaimana mengenal ciri-ciri bahwa seseorang berada di sekutu iblis atau sekutu Tuhan? Ciri-cirinya sangat jelas, yaitu bila seseorang masih lebih tertarik untuk menikmati dunia ini dengan segala kesenangannya yang membuat ia terikat dengan dunia, itu berarti ia berada di sekutu iblis.
Saudara- Saudara, Dan ciri dari orang yang menjadi sekutu Tuhan adalah, ia sama sekali tidak melihat keadaan dirinya dan tidak mementingkan kepentingan dirinya saat ini, tetapi ia akan selalu melihat kepentingan Tuhan dan mengutamakan Tuhan diatas segala-galanya walaupun untuk sementara waktu ia harus hidup dalam penderitaan sekalipun.
Sekarang setiap orang percaya ada pada dua pilihan yaitu: Memilih kenikmatan dunia saat ini, dengan hidup didalam dosa dan menikmati seluruh tawaran dunia dan melupakan persekutuan dengan Tuhan, artinya bergabung dengan sekutu iblis.
Persekutuan dengan Tuhan dapat terwujud salah satunya melalui ibadah, karena itu janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah yang ada, serta beribadahlah dengan hati yang takut akan Tuhan, bukan asal-asalan dan bukan pula karena terpaksa. 
Kita diminta terus melatih diri dalam hal ibadah:  "Latihlah dirimu beribadah."  (1 Timotius 4:7b).  Mengapa?  Karena  "...ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang."  (1 Timotius 4:8).  Dalam ibadah kita memuji dan menyembah Tuhan, serta mendengar suaraNya melalui firman, sehingga kita bisa merasakan hadiratNya hadir di tengah-tengah kita.  Hendaknya persekutuan dengan Tuhan melalui ibadah ini kita lakukan dengan nyala cinta, bukan sekedar kebiasaan rutin. DAN Persekutuan dengan Tuhan hendaknya jangan hanya terucap di bibir saja, tetapi harus dilakukan dalam tindakan nyata.  Jangan sampai Tuhan tidak berkenan dengan tindakan kita atau ibadah kita.
Namun tidak mungkin orang beribadah kepada Tuhan dengan sungguh jika kehidupan sehari-harinya masih penuh tindakan tidak terpuji, hidup dalam kegelapan atau terus berkompromi dengan dosa.  Orang yang demikian adalah pendusta.  "Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran."  (1 Yohanes 1:6).
Bukti nyata kita beribadah sungguh kepada Tuhan adalah hidup taat dan hal itu terlihat nyata melalui perubahan karakter dan tingkah laku kita sehari-hari!
Sebagai orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, tentu kita harus memiliki pengenalan akan siapa itu Allah kita dan bagaimana kita harus hidup di dalam Dia. Hal itu membawa kita memahami bagaimana kita harus hidup sesuai kehendak Tuhan. Sebagai anak-anak Tuhan tentu kita harus hidup di dalam terang dan menjauh dari pebuatan-pebuatan gelap. Karena terang itu membawa kita kepada hidup sedangkan kegelapan membawa kita kedalam maut.
Saudara- Saudara, Ayat 5-10  menunjukkan kepada kita bahwa Yesus adalah terang/kebenaran dunia. Pada ayat 5-10, rasul Yohanes menjelaskan akan pemberitaan yang ia saksikan dari ayat 1-4. Bagian ini menjelaskan kesaksian yang menyatakan bahwa Allah adalah terang. Karena Allah adalah terang maka di dalam Dia tidak akan pernah ada kegelapan. Terang itu tidak mungkin bersatu dengan kegelapan. Dan kegelapan tidak mungkin ada di dalam terang. Dan didalam terang Allah manusia mendapatkan hidup. Terang Allah itu akan menerangi jalan manusia untuk tidak hidup dalam kegelapan. Dengan demikian:
1)      Setiap orang yang hidup di dalam persekutuan dengan Allah, maka ia juga harus hidup dalam terang. Kehidupannya tidak lagi melakukan perbuatan-perbuatan gelap (perbuatan-perbuatan dosa). Jika ada yang menyatakan dirinya hidup bersekutu dengan Tuhan tetapi melakukan perbuatan-perbuatan kegelapan maka ia adalah pendusta.
2)      setiap orang yang mengaku tidak berdosa maka ia menipu dirinya sendiri dan menjadikan Allah sebagai pendusta
3)      Setiap orang yang mengaku dosanya maka ia akan diampuni.
Sebagai orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus tentunya kita harus hidup di dalam terang. Kita harus mengakui keberdosaan kita, sehingga kita mendapatkan pengampunan dari Allah, yang menjadikan kita lahir baru. Dan setiap orang yang mendapatkan pengampunan Allah akan hidup bersekutu dengan orang-orang yang percaya kepadaNya. Melalui Terang Allah (Yesus) inilah kita semua dipersatukan.
Sangat penting bagi kita melihat kembali bagaimana hubungan kita dengan sesama kita dan hubungan kita dengan Allah selama ini.
Diujung dari kehidupan ini, semua manusia akan diperhadapkan pada kematian, dan orang yang menjadi sekutu iblis berarti menjadi serupa dengan iblis sampai mati dan dibuang kedalam api kekal, Tetapi menjadi sekutu Tuhan berarti juga menjadi serupa dengan Tuhan dalam kematian Tuhan dan akan masuk kedalam kemuliaan.
Saudara- Saudara, ingatlah akan pesan Tuhan, bahwa kita dikatakan sebagai orang Kristen atau orang percaya, maka persekutuan adalah hal yang mutlak, karena tanpa persekutuan tanpa ibadah, tanpa kebaktian bersama dengan orang percaa lainnya kita ibarat seorang pelajar yang tidak mau pergi ke sekolah, atau seorang anak tanpa keluarga, atau seorang prajurit tanpa pasukan. kita akan merasa asing di dunia ini, di lingkungan kita, kita merasa hidup sendiri, padahal ada sesama kita dan ada Tuhan yang senantiasa bersama kita.
Ingat JUGA pesan ini: Memilih bersekutu dengan iblis berarti binasa. Memilih bersekutu dengan Tuhan berarti hidup kekal. Waktu Tuhan sudah tidak lama lagi, oleh sebab itu Firman Tuhan ingatakan kita semua didalam, 1 Korintus 15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. Amin.

3 komentar: