Senin, 12 September 2016

Iman dan Kesabaran (Ibadah Pemuda GKS Lambanapu) oleh Pnt. Enos Nggongu, S.Pd


Iman dan Kesabaran




Ibarani 6:11-12
6:11 Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya,
6:12 agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah.




Rekan-rekan pemuda, Kalau kita mau memperoleh Janji dari Tuhan apapun itu. Contohnya Keselamatan buat anggota keluarga kita, kesembuhan dari penyakit-penyakit kita, pacar buat yang belum punya, jodoh buat yang belum punya pasangan, yang sudah punya pasangan kita rindu punya keluarga yang harmonis, Lulus buat yang masih sekolah, kuliah buat yang sudah lulus SMA. apapun itu janji Tuhan, kan janji Tuhan itu ada banyak mulai dari Kejadian sampai Wahyu. Mana yang merupakan prioritasmu, mana yang merupakan Visi atau tujuan mu. Hari tidak mungkin Tuhan berbicara dari Kejadian sampai Wahyu kepada kita. Tetapi mungkin ada satu dua tiga janji yang akan Tuhan genapi dalam dua tiga minggu ini.
Rekan-rekan pemuda, ada sesuatu yang Tuhan ucapkan dalam diri kita yang tidak sama dengan orang yang ada di sebelah kita. Dan untuk memperoleh janji itu, kita butuh dua hal ini yaitu Iman dan Kesabaran. Tidak bisa salah satu, harus kedua-duanya perlu. Sebab kadang-kadang ada janji yang lebih dari 3 minggu, atau mungkin sampai bulan dan tahun baru kita peroleh. Karena itu, Iman saja tanpa Kesabaran maka iman itu akan kehabisan gas  dan nyala apinya belum setengah jalan dan padam. Namun juga kalau sabar melulu dan tidak mengklaim apa, atau meminta apa-apa, maka orang seperti itu tidak akan pernah menghargai perjanjian Tuhan dengan umat-Nya. Sama juga kalo orang yang punya asuransi kesehatan contohnya; kalau tidak pernah pakai saat pergi ke dokter atau rumah sakit maka akan menjadi sia-sia. Itulah sebabnya salah satu aktifitas doa adalah meminta. Meminta yang dilandasi dengan ucapan syukur kepada Tuhan Yesus.
Rekan-rekan pemuda, karena itu jangan pasif doang. Orang Kristen harus bisa menggunakan sejata rohaninya. harus melatih imannya. Yesus sendiri memperingatkan, mintalah, ayo mintah lah. samapai sekarang engkau belum minta apa-apa karena murid-murid dirundung dengan duka. mereka sedih sekali waktu itu karena Yesus mati, mereka tidak mengerti untuk apa Yesus mati. Tuhan bilang minta dong, sampai sekarang kamu belum minta apa-apa. Mintalah agar sukacita Bapa-Ku penuh dalam dirimu, kamu belum memperoleh apa-apa karena kamu belum meminta (kata Yakobus). Mintahlah, mintahla, tidak apa-apa kalau meminta. Kita orang Kristen diajarkan hal yang sederhana untuk meminta. Waktu kita mau makan sekalipun itu uang kita yang kita pakai untuk membeli makanan, tapi kita tetap minta berkat Tuhan atas makanan kita. Tuhan terima kasih atas makanan ini berkatilah (belajar ketika Tuhan Yesus memecahkan roti untuk memberi makan 5000 orang. mintalah, Tuhan tidak keberatan untuk dimintai. Asal kita minta dengan sopan dan dengan hormat kepada Tuhan. Malah orang yang tidak pernah minta itu pertanda tidak percaya kepada Tuhan. Contoh bayangkan kita punya anak, dia mau perlu apa pun tapi tidak pernah minta apa-apa, lama-lama kita sebagai ayah akan makan hati kan. Contoh lain pacar kita (bagi yang cowo), dia tidak pernah minta apa-apa, malahan dia mungkin mintanya di orang lain, pasti kita akan merasa kesal dan jengkel. pasti kita akan bilang “kamu ini anggap aku siapa? kamu tidak pernah minta kepada saya, malahan kamu minta ke orang lain.”. Lain cerita kalo pacar yang main minta melulu. 
Rekan-rekan pemuda, jadi jangan pernah menganggap bersalah kalau meminta kepada Tuhan. jadi untuk memperoleh janji Tuhan, kita membutuhkan kedua-duanya. yaitu Iman dan Kesabaran. Dalam Ibarani. 6:11-12, dikatakan “agar kamu jangan menjadi lamban”. Perhatikan ini. Menjadi lamban, Iman dan Kesabaran. Kalau Iman dan lamban sih tidak punya seninonim sama sekali. Iman itu orang mengasosiasikan atau menghartikan dengan sesuatu, klaim sesuatu, minta sesuatu, percaya sesuatu. Tapi kesabaran yang sering disalah artikan dengan lamban. Sabar dan Lamban itu tidak sama loh. Iman dan Kesabaran itu untuk memperoleh janji Tuhan merupakan aktifitas. Iman aktif, semua orang pasti setuju. tapi kalo sabar aktif atau tidak? banyak orang beranggapan sabar itu bukan kata aktif.
Rekan-rekan pemuda, Dibutuhkan tenaga yang eksra untuk sabar ketimbang kalau kita marah, tau gak Rekan-rekan pemuda, Sabar itu aktif. contohnya ada satu orang buat kita jengkel. sebenarnya dibutuhkan tenaga yang dobel untuk menaham amarah dan tetap sabar dari pada untuk menonjok dia. Sabar itu kata aktif, sabar itu tidak sama dengan lamban. sering kita melihat orang yang loyo, noe-noe, kerja pun lamban, sering kita bilang orang itu sabar, orang pelan tidak tentu sabar. Pernah lihat mereka marah gak? atau orang aktif belum tentu pemarah. Jangan salah asosiasikan pelan itu sabar. By the way sabar itu tidak lamban lho, sabar itu mengisi waktunya dengan yang berguna sementara menunggu. Sabar itu tidak sama dengan buang waktu, menganggur, gigit jari menantikan nasib. Sabar itu adalah sebuah strategi untuk mengalihkan perhatian kita kepada hal-hal yang berguna. Kepada hal-hal yang bermanfaat dan membangun. Orang itu kalau bisa tidak marah kepada satu orang, pada hal dia bisa melakukannya, orang seperti itu adalah orang yang hebat bisa mengendalikan dirinya, pengendalian diri sedemikian hebatnya. karena befikir orang yang hendak dimarahnya memiliki orang lain yang mencintainya.
Rekan-rekan pemuda, What is Faith? iman itu perasaan gak ya? banyak orang sering berdoa minta iman diperbesar. iman merasa mantap gitu. Iman is not feeling. Jadi apa itu iman. Iman itu bukan perasaan, iman itu keputusan bulat untuk percaya Tuhan apa pun yang kita rasakan. Apapun perasaan di dada kita, membuat iman kita membuat kita hidup pada prinsip yang ada di firman Allah. kita tidak mau kompromikan?. Iman itu bukan perasaan Rekan-rekan pemuda.
Rekan-rekan pemuda, mungkin kita sering berfikir mungkinkah Tuhan menjawab doa saya, lebih mantap kalau yang berdoa adalah pendeta atau pelayan Tuhan. Manusia selalu ada alasan untuk merasa disisikan oleh Tuhan. Kita selalu punya alasan untuk tidak beriman. Ingat semua alasan untuk tidak beriman itu hanyalah alasan. Iman itu di hati, bukan dari pada tubuh kita atau siapa kita. Tidak tergantung siapa kita atau profesi kita. Sering kita berkata “Aku ini kurang baca alkitab, masa Tuhan dengar doa ku ya”. pisahkan kedua hal itu. Kalau belum baca alkitab bacalah. Jangan pernah menganggap Tuhan akan menjawab doa kita kalau kita baca alkitab. Tuhan menjawab doa kita bukan karena kita layak, tapi karena Dia memang Tuhan. Jadi kalo belum baca alkitab jangan merasa tertuduh, tapi mesti rasa rugi. Karena kasih karunia kita dijawab oleh Tuhan. Baca alkitab bukan syarat melainkan sukacita.

Rekan-rekan pemuda, teruslah berdoa, berharap, terus ingatkan Allah ada doa yang belum Ia jawab. Terus berdoa dan memperbaharui iman.  Mengingatkan Tuhan itu sebenaya berguna bagi kita, supaya kita siap ketika Tuhan memberi kepada kita. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar