Iman dan Kesabaran
Ibarani 6:11-12
6:11 Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya,
6:12 agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah.
Rekan-rekan
pemuda, Kalau kita mau memperoleh Janji dari Tuhan apapun itu. Contohnya
Keselamatan buat anggota keluarga kita, kesembuhan dari penyakit-penyakit kita,
pacar buat yang belum punya, jodoh buat yang belum punya pasangan, yang sudah
punya pasangan kita rindu punya keluarga yang harmonis, Lulus buat yang masih
sekolah, kuliah buat yang sudah lulus SMA. apapun itu janji Tuhan, kan janji
Tuhan itu ada banyak mulai dari Kejadian sampai Wahyu. Mana yang merupakan
prioritasmu, mana yang merupakan Visi atau tujuan mu. Hari tidak mungkin Tuhan
berbicara dari Kejadian sampai Wahyu kepada kita. Tetapi mungkin ada satu dua
tiga janji yang akan Tuhan genapi dalam dua tiga minggu ini.
Rekan-rekan
pemuda, ada sesuatu yang Tuhan ucapkan dalam diri kita yang tidak sama dengan
orang yang ada di sebelah kita. Dan untuk memperoleh janji itu, kita butuh dua
hal ini yaitu Iman dan Kesabaran. Tidak bisa salah satu, harus kedua-duanya
perlu. Sebab kadang-kadang ada janji yang lebih dari 3 minggu, atau mungkin
sampai bulan dan tahun baru kita peroleh. Karena itu, Iman saja tanpa Kesabaran
maka iman itu akan kehabisan gas dan
nyala apinya belum setengah jalan dan padam. Namun juga kalau sabar melulu dan
tidak mengklaim apa, atau meminta apa-apa, maka orang seperti itu tidak akan
pernah menghargai perjanjian Tuhan dengan umat-Nya. Sama juga kalo orang yang
punya asuransi kesehatan contohnya; kalau tidak pernah pakai saat pergi ke
dokter atau rumah sakit maka akan menjadi sia-sia. Itulah sebabnya salah satu
aktifitas doa adalah meminta. Meminta yang dilandasi dengan ucapan syukur
kepada Tuhan Yesus.
Rekan-rekan
pemuda, karena itu jangan pasif doang. Orang Kristen harus bisa menggunakan
sejata rohaninya. harus melatih imannya. Yesus sendiri memperingatkan,
mintalah, ayo mintah lah. samapai sekarang engkau belum minta apa-apa karena
murid-murid dirundung dengan duka. mereka sedih sekali waktu itu karena Yesus
mati, mereka tidak mengerti untuk apa Yesus mati. Tuhan bilang minta dong,
sampai sekarang kamu belum minta apa-apa. Mintalah agar sukacita Bapa-Ku penuh
dalam dirimu, kamu belum memperoleh apa-apa karena kamu belum meminta (kata
Yakobus). Mintahlah, mintahla, tidak apa-apa kalau meminta. Kita orang Kristen
diajarkan hal yang sederhana untuk meminta. Waktu kita mau makan sekalipun itu
uang kita yang kita pakai untuk membeli makanan, tapi kita tetap minta berkat
Tuhan atas makanan kita. Tuhan terima kasih atas makanan ini berkatilah
(belajar ketika Tuhan Yesus memecahkan roti untuk memberi makan 5000 orang.
mintalah, Tuhan tidak keberatan untuk dimintai. Asal kita minta dengan sopan
dan dengan hormat kepada Tuhan. Malah orang yang tidak pernah minta itu
pertanda tidak percaya kepada Tuhan. Contoh bayangkan kita punya anak, dia mau
perlu apa pun tapi tidak pernah minta apa-apa, lama-lama kita sebagai ayah akan
makan hati kan. Contoh lain pacar kita (bagi yang cowo), dia tidak pernah minta
apa-apa, malahan dia mungkin mintanya di orang lain, pasti kita akan merasa
kesal dan jengkel. pasti kita akan bilang “kamu ini anggap aku siapa? kamu
tidak pernah minta kepada saya, malahan kamu minta ke orang lain.”. Lain cerita
kalo pacar yang main minta melulu.
Rekan-rekan
pemuda, jadi jangan pernah menganggap bersalah kalau meminta kepada Tuhan. jadi
untuk memperoleh janji Tuhan, kita membutuhkan kedua-duanya. yaitu Iman dan
Kesabaran. Dalam Ibarani. 6:11-12, dikatakan “agar kamu jangan menjadi lamban”.
Perhatikan ini. Menjadi lamban, Iman dan Kesabaran. Kalau Iman dan lamban sih
tidak punya seninonim sama sekali. Iman itu orang mengasosiasikan atau
menghartikan dengan sesuatu, klaim sesuatu, minta sesuatu, percaya sesuatu.
Tapi kesabaran yang sering disalah artikan dengan lamban. Sabar dan Lamban itu
tidak sama loh. Iman dan Kesabaran itu untuk memperoleh janji Tuhan merupakan
aktifitas. Iman aktif, semua orang pasti setuju. tapi kalo sabar aktif atau
tidak? banyak orang beranggapan sabar itu bukan kata aktif.
Rekan-rekan
pemuda, Dibutuhkan tenaga yang eksra untuk sabar ketimbang kalau kita marah,
tau gak Rekan-rekan pemuda, Sabar itu aktif. contohnya ada satu orang buat kita
jengkel. sebenarnya dibutuhkan tenaga yang dobel untuk menaham amarah dan tetap
sabar dari pada untuk menonjok dia. Sabar itu kata aktif, sabar itu tidak sama
dengan lamban. sering kita melihat orang yang loyo, noe-noe, kerja pun lamban,
sering kita bilang orang itu sabar, orang pelan tidak tentu sabar. Pernah lihat
mereka marah gak? atau orang aktif belum tentu pemarah. Jangan salah
asosiasikan pelan itu sabar. By the way
sabar itu tidak lamban lho, sabar itu mengisi waktunya dengan yang berguna
sementara menunggu. Sabar itu tidak sama dengan buang waktu, menganggur, gigit
jari menantikan nasib. Sabar itu adalah sebuah strategi untuk mengalihkan
perhatian kita kepada hal-hal yang berguna. Kepada hal-hal yang bermanfaat dan
membangun. Orang itu kalau bisa tidak marah kepada satu orang, pada hal dia
bisa melakukannya, orang seperti itu adalah orang yang hebat bisa mengendalikan
dirinya, pengendalian diri sedemikian hebatnya. karena befikir orang yang
hendak dimarahnya memiliki orang lain yang mencintainya.
Rekan-rekan
pemuda, What is Faith? iman itu perasaan gak ya? banyak orang sering berdoa
minta iman diperbesar. iman merasa mantap gitu. Iman is not feeling. Jadi apa
itu iman. Iman itu bukan perasaan, iman itu keputusan bulat untuk percaya Tuhan
apa pun yang kita rasakan. Apapun perasaan di dada kita, membuat iman kita
membuat kita hidup pada prinsip yang ada di firman Allah. kita tidak mau
kompromikan?. Iman itu bukan perasaan Rekan-rekan pemuda.
Rekan-rekan
pemuda, mungkin kita sering berfikir mungkinkah Tuhan menjawab doa saya, lebih
mantap kalau yang berdoa adalah pendeta atau pelayan Tuhan. Manusia selalu ada
alasan untuk merasa disisikan oleh Tuhan. Kita selalu punya alasan untuk tidak
beriman. Ingat semua alasan untuk tidak beriman itu hanyalah alasan. Iman itu
di hati, bukan dari pada tubuh kita atau siapa kita. Tidak tergantung siapa
kita atau profesi kita. Sering kita berkata “Aku ini kurang baca alkitab, masa
Tuhan dengar doa ku ya”. pisahkan kedua hal itu. Kalau belum baca alkitab
bacalah. Jangan pernah menganggap Tuhan akan menjawab doa kita kalau kita baca
alkitab. Tuhan menjawab doa kita bukan karena kita layak, tapi karena Dia
memang Tuhan. Jadi kalo belum baca alkitab jangan merasa tertuduh, tapi mesti
rasa rugi. Karena kasih karunia kita dijawab oleh Tuhan. Baca alkitab bukan
syarat melainkan sukacita.
Rekan-rekan
pemuda, teruslah berdoa, berharap, terus ingatkan Allah ada doa yang belum Ia
jawab. Terus berdoa dan memperbaharui iman. Mengingatkan Tuhan itu sebenaya berguna bagi
kita, supaya kita siap ketika Tuhan memberi kepada kita.